Dalam Islam kita diajarkan bahwa seseorang harus mengawali setiap kegiatannya atas nama Allah. Oleh karena itu setiap amalan baik hendaknya dimulai dengan membaca Basmalah, Bismillahirrahmaanirrahim. Dengan memulai amalan tersebut dengan basmalah berarti kita mengakui bahwa segalanya adalah ciptaan Allah dan bahwa aktivitas apapun yang akan dikerjakan telah diridhai oleh-Nya
Nabi Muhammad صلی الله عليه وسلم (shallallahu ‘alaihi wa sallam) bersabda:
Makna Kalimat Bismillahirrahmaanirrahim
“Tiap-tiap pekerjaan penting yang tidak dimulai dengan bismillah, maka pekerjaan itu terputus (kurang berkah).” (Riwayat Abu Dawud)
Dengan demikian memulai amalan dengan basmalah tidak lain hanya dalam rangka bertabarruk (mencari barakah) kepada Allah subhanahu wata'ala dan untuk mendapatkan pahala dari-Nya. Jika seseorang membaca basmalah, ia menyebut nama Allah, dan karenanya atas kemuliaan, kesempurnaan, keagungan dan rahmat Allah, perbuatan yang ia kerjakan akan memperolah berkah serta terlindung dari gangguan setan.
Firman Allah subhanahu wata'ala dalam surah Al A’raf: 96
وَلَوْ
أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم
بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَـٰكِن كَذَّبُوا
فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”
Membaca basmalah akan mendapat balasan (pahala) sebagaimana pahala membaca ayat-ayat yang lain dalam Al Qur'an. Setiap hurufnya Allah subhanahu wata'ala memberi pahala satu kebaikan yang dilipat gandakan menjadi sepuluh kebaikan.
Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:
Firman Allah subhanahu wata'ala dalam surah Al A’raf: 96
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”
Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:
"Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitabullah (Al Qur'an) maka baginya satu kebaikan dan satu kebaikan itu dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan. Aku (Nabi Muhammad) tidaklah mengatakan Alif Laam Miim adalah satu huruf, melainkan alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf." (H.R. At Tirmidzi no. 2910)
Basmalah merupakan ayat pertama dan merupakan satu kesatuan dari surat Al Fatihah. Basmalah sebagai pembuka dari seluruh surat-surat Al Qur'an kecuali surat At Taubah, namun bukan bagian dari surat-surat tersebut. Basmalah merupakan bagian dari sebuah ayat dari Surat an-Naml (QS 27:30)
Makna Kalimat Bismillahirrahmaanirrahim
dapat berarti "Aku memulai",“dalam”, “dengan” atau “melalui” .ب
berarti menunjuk sesuatu / yang dinamai اسم
Merupakan nama bagi Allah Rabbul Alamin الله
"Basmalah" Yang diterjemahkan dengan: "Dengan menyebut nama Allah" ,: بسم الله
Yakni yang memiliki kasih sayang yang maha luas. الرَّحْمنِ
Yakni yang mencurahkan kasih sayang kepada hamba-hamba yang dikehendakiNya. الرَّحِيمِ
Makna keseluruhannya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"
Kutamaan Bismillah
Nabi Nuh 'alaihis salam ketika mengajarkan kepada umatnya membaca basmalah disaat berlayar atau berlabuh. Firman Allah subhanahu wata'ala dalam surah Hud: 41
وَقَالَ ٱرۡكَبُواْ فِيهَا بِسۡمِ ٱللَّهِ مَجۡرٜىٰهَا
وَمُرۡسَىٰهَآۚ إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٞ رَّحِيمٞ
Artinya:
"Dan Nuh berkata: "Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya." Sesungguhnya Rabb-ku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Demikian pula Allah subhanahu wata'ala mengisahkan dalam Al Qur'anul Karim tentang Nabi Sulaiman 'alaihis salam ketika mengirim risalah dakwah kepada Ratu Saba' diawali pula dengan basmalah. Sebagaimana firman Allah dalam surah An Naml: 29-31
Artinya:
قَالَتۡ يَٰٓأَيُّهَا ٱلۡمَلَؤُاْ
إِنِّيٓ أُلۡقِيَ إِلَيَّ كِتَٰبٞ كَرِيمٌ ٢٩ إِنَّهُۥ مِن سُلَيۡمَٰنَ وَإِنَّهُۥ
٣٠ أَلَّا تَعۡلُواْ عَلَيَّ وَأۡتُونِي
مُسۡلِمِينَ ٣١
29. Berkata ia (Balqis): "Hai pembesar-pembesar, sesungguhnya telah dijatuhkan kepadaku sebuah surat yang mulia
30. Sesungguhnya surat itu, dari SuIaiman dan sesungguhnya (isi)nya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
31. Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri"
Ketika wahyu pertama kali turun kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam dalam surah Al 'alaq: 1
ٱقۡرَأۡ بِٱسۡمِ
رَبِّكَ ٱلَّذِي خَلَقَ
Artinya:
"Bacalah dengan (menyebut) nama Rabb-mu yang Menciptakan,"
Dalam ayat itu Allah subhanahu wata'ala memerintahkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam agar membaca kalamullah (Al Qur'an) dengan menyebut nama-Nya.
Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda :
"Ketika ayat Bismillahirahmanirrahim diturunkan, awan awan lari ketimur, angin tidak bergerak namun laut bergelombang, binatang-binatang dengan penuh perhatian mendengarkan apa yang terjadi, setan-setan di rajam / dilempari panah api dari langit dan Allah bersumpah demi kemulianNya dan kebesaranNya bahwa menyebut namaNya atas sesuatu niscaya Allah limpahkan berkah pada sesuatu itu" (HR Ibnu Marwah).
Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda :
"Siapa yang ingin supaya Allah selamatkan dia dari 19 malaikat penjaga neraka maka hendaklah membaca bismillahirrahmanirrahim niscaya Allah buatkan untuknya yang membaca dari setiap satu huruf itu dengan sebuah surga."
Disebutkan oleh Ibnu Abbas bahwa Rasulullah صلی الله عليه وسلم pernah mengirim surat kepada raja Romawi, Heraclius. Selanjutnya dia mencari orang Mekah, yang saat itu sedang berdagang di Syam. Pada saat yang sama, ternyata Abu Sufyan sedang menjalankan bisnis di Syam. Terjadilah dialog antara raja dengan Abu Sufyan –sebelum ia masuk Islam- radhiallahu ‘anhu, membahas ciri-ciri nabi yang diutus di Mekah. Selanjutnya Abu Sufyan menceritakan tentang isi surat yang dikirim Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Raja Heraclius :
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ، مِنْ مُحَمَّدٍ عَبْدِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى هِرَقْلَ عَظِيمِ الرُّومِ: سَلاَمٌ عَلَى مَنِ اتَّبَعَ الهُدَى، أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أَدْعُوكَ بِدِعَايَةِ الإِسْلاَمِ، أَسْلِمْ تَسْلَمْ، يُؤْتِكَ اللَّهُ أَجْرَكَ مَرَّتَيْنِ، فَإِنْ تَوَلَّيْتَ فَإِنَّ عَلَيْكَ إِثْمَ الأَرِيسِيِّينَ ” وَ {يَا أَهْلَ الكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَى كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَنْ لاَ نَعْبُدَ إِلَّا اللَّهَ وَلاَ نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَلاَ يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ}
"Bismillahir rahmanir rahiim… Dari Muhammad, hamba Allah dan utusan-Nya Kepada Heraclius, raja Romawi Salaamun ‘ala manit-taba’al huda, amma ba’du (keselamatan bagi yang mengikuti petunjuk, selanjutnya) Saya mengajak Anda dengan seruan Islam. Masuklah Islam, niscaya Anda akan selamat. Allah akan memberikan pahala kepada-Mu dua kali. Jika Anda berpaling (tidak menerima) maka Anda menanggung semua dosa kaum Arisiyin. Katakanlah, “Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah”. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”. (QS. Ali Imran: 64). Hadis ini diriwayatkan Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, dan yang lainnya.
Suatu ketika Usamah bin Umair dibonceng Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu ia mengatakan: "Celakalah setan." Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menegurnya, "janganlah kamu mengatakan celakalah setan, karena jika kamu katakan seperti itu, justru setan akan semakin membesar" (dalam riwayat lain sebesar rumah). Setan akan berkata: "Dengan kekuatanku, aku akan melumpuhkannya." Namun bila kamu mengucapkan basmalah, pasti setan akan semakin kecil hingga seperti lalat. (HR. Ahmad 9/59, An Nasaa'i dalam Al Kubra 6/146, dan Abu Dawud no. 4330.
Dari Utsman bin Affan radhiallahu 'anhu berkata: "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa yang membaca:
بِسْمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الأَرْضِ وَلا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
"Dengan menyebut nama Allah yang tidak akan bisa memudharatkan bersama nama-Nya segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui," pada setiap hari di waktu shubuh dan sore sebanyak tiga kali maka tidak akan memudharatkan baginya sesuatu apa pun." (HR. At Tirmidzi no. 3310)
Adapun tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam amalan yang dianjurkan dntuk dimulai dengan denyebut dama Allah kami rangkum sebagai berikut:
1. Sebelum makan
Dari Aisyah radhiallahu 'anha berkata: "Telah bersabda Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam:
1. Sebelum makan
Dari Aisyah radhiallahu 'anha berkata: "Telah bersabda Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam:
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ طَعَامًا فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللهِ فَإِنْ نَسِيَ فِي أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللهِ فِي أَوَّلِهِ وَآخِرِهِ
"Bila salah seorang diantara kalian makan maka hendaknya ia mengucapkan bismillah, bila ia lupa diawalnya, maka hendaknya ia membaca bismillah fi awwalihi wa akhirihi." (HR. At Tirmidzi no. 1781)
Dari shahabat Umayyah bin Makhsyi radhiallahu 'anhu, ia menceritakan tentang seseorang yang sedang makan dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang duduk disekitarnya. Namun orang tadi lupa belum membaca basmalah hingga tidak tersisa kecuali sesuap saja. Ketika ia hendak memasukkan makanan tersebut kedalam mulutnya ia baru membaca:
بِسْمِ اللهِ في أَوَّلِهِ وَآخِرِهِ
"Dengan menyebut nama Allah di awal dan diakhirnya."
Melihat hal itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa, seraya berkata: "Setan itu senantiasa ikut makan bersamanya, hingga ketika ia membaca basmalah maka dimuntahkan apa yang ada dalam perut setan tersebut." (HR. Abu Dawud no. 3276)
Orang yang makan atau minum dengan didahului membaca basmalah sebelumnya maka setan tidak mampu untuk turut memakannya. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sallam bersabda,
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللهِ تَعَالَى فَإِنْ نَسِىَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللهِ تَعَالَى فِى أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ
“Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta’ala. Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta’ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: “Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)”. (HR. Abu Daud no. 3767 dan At Tirmidzi no. 1858.).
Dari hudzaifah radhiallahu 'anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَيَسْتَحِلُّ الطَّعَامَ الَّذِى لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللهِ عَلَيْهِ
“Sesungguhnya setan dibolehkan makan makanan yang tidak dibacakan nama Allah ketika hendak dimakan.”(HR. Abu Daud no. 3766)
2. Ketika Hendak Bersuci
Bacaan basmalah menjadi pemula untuk berbagai bentuk ibadah, seperti wudhu, atau mandi dan tayamum, menurut pendapat sebagian ulama. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَا وُضُوءَ لِمَنْ لَمْ يَذْكُرِ اسْمَ اللهِ تَعَالَى عَلَيْه
“Tidak ada wudhu bagi orang yang tidak menyebut nama Allah (membaca basmalah).”
(HR. Abu Daud 101).
(HR. Abu Daud 101).
Hadis ini berbicara tentang wudhu, namun ulama mengqiyaskannya untuk mandi dan tayamum, karena semuanya adalah kegiatan bersuci.
Dari shahabat Hudzaifah radhiallahu 'anhu berkata: "Kebiasaan (sunnah) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika hendak tidur, beliau membaca:
بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا
"Dengan menyebut nama-Mu Ya Allah, aku mati dan aku hidup."
(HR. Al Bukhari no. 6334, dan Muslim no. 2711 )
4. Ketika Hendak Berhubungan Dengan Istri
Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَأْتِىَ أَهْلَهُ قَالَ: “بِاسْمِ اللهِ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا“، فَإِنَّهُ إِنْ يُقَدَّرْ بَيْنَهُمَا وَلَدٌ فِى ذَلِكَ لَمْ يَضُرَّهُ شَيْطَانٌ أَبَدًا
“Jika salah seorang dari kalian (suami) ketika ingin menggauli istrinya, dan dia membaca doa: ‘Dengan (menyebut) nama Allah, …dst’, kemudian jika Allah menakdirkan (lahirnya) anak dari hubungan intim tersebut, maka setan tidak akan bisa mencelakakan anak tersebut selamanya.” (HR. Bukhari no.141 dan Muslim no.1434)
Dari shahabat Abdullah bin Abbas radhiallahu 'anhu berkata: "Berkata Nabi shalallahu 'alaihi wasallam:
"Bila salah seorang diantara kalian menggauli istrinya, hendaknya ia berdo'a:
بِسْمِ اللهِ اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
"Dengan menyebut nama Allah, Ya Allah, jauhkanlah setan dari kami dan jauhkanlah setan dari apa yang engkau rizkikan kepada kami."Bila Allah subhanahu wata'ala memberikan karunia anak kepadanya maka setan tidak akan mampu memudharatkannya." (HR. At Tirmidzi no. 1012)
6. Ketika Hendak Menyembelih
Disyari'atkan pula dalam penyembelihan hewan dengan membaca basmalah. Bahkan hukumnya bukan sekedar mustahab (anjuran) saja tetapi wajib menjadi syarat halalnya hewan sembelihan
Diantara keberkahan basmalah, orang yang menyembelih binatang dengan menyebut basmalah, hewan sembelihannya bisa menjadi halal. Sebaliknya, orang yang menyembelih binatang tanpa mengucapkan basmalah, baik disengaja maupun lupa, sembelihannya batal, dan hewan itu tidak boleh dimakan. Allah berfirman,
Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:
Disyari'atkan pula dalam penyembelihan hewan dengan membaca basmalah. Bahkan hukumnya bukan sekedar mustahab (anjuran) saja tetapi wajib menjadi syarat halalnya hewan sembelihan
Diantara keberkahan basmalah, orang yang menyembelih binatang dengan menyebut basmalah, hewan sembelihannya bisa menjadi halal. Sebaliknya, orang yang menyembelih binatang tanpa mengucapkan basmalah, baik disengaja maupun lupa, sembelihannya batal, dan hewan itu tidak boleh dimakan. Allah berfirman,
۞ وَلَا تَأْكُلُوا مِمَّا لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَإِنَّهُ لَفِسْقٌ ۞
Artinya
“Janganlah kalian makan (hewan) yang tidak disebutkan nama Allah ketika menyembelihnya. Itu sesuatu yang fasik (tidak halal).” (QS. Al-An’am: 121)
Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:
فَلْيَذْبَحْ عَلَى اسْمِ اللهِ
"Hendaknya menyembelih dengan (menyebut) nama Allah (basmalah)." (HR. Al Bukhari no.5500)
Maka sebelum menyembelih hewan hendaknya membaca:
Maka sebelum menyembelih hewan hendaknya membaca:
بِسْمِ اللهِ وَاللهِ أَكْبَرُ
(HR. Abu Dawud no. 2427)
6. Ketika Hendak Memasukkan Jenazah ke Liang Kubur
Disunnahkan (dianjurkan) membaca:
Disunnahkan (dianjurkan) membaca:
بِسْمِ اللهِ وَعَلَى سُنَّةِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
"Dengan menyebut nama Allah dan diatas sunnah Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam." (HR. Abu Dawud no. 2798)
7. Ketika Keluar Dari Rumah
Dari Anas bin Malik radhiallahu 'anhu berkata: "Sesungguhnya Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda: "Bila seseorang keluar dari rumahnya, lalu ia membaca:
Dari Anas bin Malik radhiallahu 'anhu berkata: "Sesungguhnya Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda: "Bila seseorang keluar dari rumahnya, lalu ia membaca:
بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ
"Dengan nama Allah, aku bertawakkal hanya kepada Allah, tiada daya dan upaya kecuali dengan izin Allah." Maka dikatakan padanya: "Engkau telah mendapat petunjuk, engkau tercukupi dan engkau telah terjaga (terbentengi)," sehingga para setan lari darinya. Setan yang lain berkata: "Bagaimana urusanmu dengan seseorang yang telah mendapat petunjuk, tercukupi, dan terbentengi" (HR. Abu Dawud no. 4431)
Atau dengan membaca:
بِاسْمِكَ رَبِّي إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَزِلَّ أَوْ أَضِلَّ أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ
"Dengan nama-Mu Ya Rabb-ku, sesungguhnya aku berlindung Kepada-Mu jangan sampai aku salah atau sesat, menganiaya atau dianiaya, membodohi atau dibodohi." (HR. Ahmad no. 26164, riwayat dari Ummul Mukminin Ummu Salamah)
8. Ketika Masuk Kamar Mandi (WC)
Dari shahabat Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu berkata: "Sesungguhnya Rasulullah bersabda:
Dari shahabat Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu berkata: "Sesungguhnya Rasulullah bersabda:
سَتْرُ مَا بَيْنَ أَعْيُنِ الْجِنِّ وَعَوْرَاتِ بَنِي آدَمَ إِذَا دَخَلَ أَحَدُهُمْ الْخَلاَءَ أَنْ يَقُولَ بِسْمِ اللهِ
"Penutup antara pandangan-pandangan jin dengan aurat bani Adam ketika seseorang masuk wc adalah membaca basmalah." (At Tirmidzi no. 551)
9. Menghalangi setan menginap di dalam rumah
Bacaan basmalah diucapkan ketika masuk rumah, bisa menjadi penghalang bagi setan untuk ikut memasukinya atau menginap di dalamnya. Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu 'anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ، فَذَكَرَ اللهَ عِنْدَ دُخُولِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ: لَا مَبِيتَ لَكُمْ، وَلَا عَشَاءَ، وَإِذَا دَخَلَ، فَلَمْ يَذْكُرِ اللهَ عِنْدَ دُخُولِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ: أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ، وَإِذَا لَمْ يَذْكُرِ اللهَ عِنْدَ طَعَامِهِ، قَالَ: أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ
“Jika seseorang masuk rumahnya dan dia mengingat nama Allah ketika masuk dan ketika makan, maka setan akan berteriak: ‘Tidak ada tempat menginap bagi kalian dan tidak ada makan malam.’ Namun jika dia tidak mengingat Allah ketika masuk maka setan mengatakan, ‘Kalian mendapatkan tempat menginap’ dan jika dia tidak mengingat nama Allah ketika makan maka setan mengundang temannya, ‘Kalian mendapat jatah menginap dan makan malam’.” (HR. Muslim).
10. Penghalang setan untuk membuka tempat barang berharga.
Beberapa harta berharga yang kita simpan di malam hari, juga akan menjadi incaran setan. Dia berusaha mengganggu kita dengan mengotori makanan atau mengambil barang berharga itu. Untuk mengatasi hal ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan umatnya agar ketika menutup semua makanan dengan membaca basmalah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
غَطُّوا الْإِنَاءَ، وَأَوْكُوا السِّقَاءَ، وَأَغْلِقُوا الْبَابَ، وأطفؤا السِّرَاجَ، فإن الشَّيْطَانَ لَا يَحُلُّ سِقَاءً، ولا يَفْتَحُ بَابًا، ولا يَكْشِفُ إِنَاءً، فَإِنْ لم يَجِدْ أحدكم إلا أَنْ يَعْرُضَ على إِنَائِهِ عُودًا وَيَذْكُرَ اسْمَ اللهِ، فَلْيَفْعَلْ
“Tutuplah bejana, ikatlah geribah (tempat menyimpan air yang terbuat dari kulit), tutuplah pintu, matikanlah lentera (lampu api), karena sesungguhnya setan tidak mampu membuka geribah yang terikat, tidak dapat membuka pintu, dan tidak juga dapat menyingkap bejanan yang tertutup. Bila engkau tidak mendapatkan tutup kecuali hanya dengan melintangkan di atas bejananya sebatang ranting, dan menyebut nama Allah, hendaknya dia lakukan.” (HR. Muslim)
Demikianlah tulisan tentang basmalah ini kami perbuat dengan segala kekurangan kami sebagai penulis. Semoga dapat bermanfaat menambah iman dan ilmu kita serta lebih mendekatkan kita kepada Allah subhanahu wata'ala. Amien Ya Rabbal 'alamin.
Ditulis Oleh:
Admin Pelita Hidayah
Ditulis Oleh:
Admin Pelita Hidayah
0 Response to "Bismillahirrahmaanirrahiim"
Post a Comment
Jadilah yang pertama dalam berkomentar