Assalamualaikum..
Saudaraku pembaca Pelita Hidayah yang dirahmati Allah. Pada kesempatan ini kita akan mengkaji tentang orang-orang yang boleh untuk tidak berpuasa dan orang-orang yang tidak boleh berpuasa. Apa bedanya, kan sama-sama tidak berpuasa. Beda donk ... trus bedanya apa !!!.
Perbedaannya adalah orang yang boleh tidak puasa adalah orang-orang yang berdasarkan ketentuan mendapatkan keringanan untuk boleh tidak melakukan puasa walaupun sebetulnya dia tetap bisa saja melakukan puasa. Sedangkan orang yang tidak boleh melakukan puasa yaitu orang-orang yang berdasarkan ketentuan tidak diperbolehkan berpuasa. Mari kita lihat kajiannya ..
I. Orang Yang Boleh Tidak Berpuasa
1. Orang yang sakit
Orang yang sakit boleh tidak berpuasa, dalam hal ini orang yang sakit yang di khawatirkan dengan berpuasa akan menyusahkannya karena dapat memperparah penyakitnya dan bisa membahayakan dirinya maka dia boleh untuk tidak berpuasa. Sabagai mana firman Allah dalam Surah Al Baqarah : 185
Bagaimana jika sakit demam, flu atau pusing yang bisa dikatakan sakit ringan dan tidak berbahaya. maka dalam hal ini tetap harus berpuasa.
يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ
Artinya :
“Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.”
Namun jika seseorang yang sakit dan sebenarnya masih mampu berpuasa dan juga tidak membahahayakan dirinya tetapi dikhawatirkan dengan dia berpuasa malah akan menambah sakitnya sehingga bertambah lama sembuhnya dalam hal ini Ulama berpendapat dia makruh jika terus berpuasa dan di anjurkan untuk tidak berpuasa
2. Orang yang melakukan perjalanan
Orang orang yang sedang bersafar atau melakukan perjalanan jauh boleh untuk tidak berpuasa sebagaimana Firman Allah dalam surah Al Baqarah 185
وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ
Artinya :
“Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.”
3. Orang yang sudah tua atau lemah
Orang yang sudah tua renta dan dalam keadaan lemah, ataupun orang yang lemah karena sakit yang tidak kunjung sembuh boleh untuk tidak berpuasa Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala,
وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ
Artinya :
“Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin.” (QS. Al Baqarah: 184)
4. Wanita Hamil dan Menyusui
Wanita hamil atau ibu menyusui boleh untuk tidak berpuasa. Dalil yang menunjukkan hal ini adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَضَعَ عَنِ
الْمُسَافِرِ شَطْرَ الصَّلاَةِ وَعَنِ الْمُسَافِرِ وَالْحَامِلِ
وَالْمُرْضِعِ الصَّوْمَ أَوِ الصِّيَامَ
“Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla meringankan setengah shalat untuk musafir dan meringankan puasa bagi musafir, wanita hamil dan menyusui.” [HR. An Nasai no. 2275, Ibnu Majah no. 1667, dan Ahmad 4/347]
II. Orang Yang Tidak Boleh Berpuasa
1. Wanita yang sedang Haid atau Nifas
Wanita yang mengalami haid diharamkan untuk berpuasa dan wajib mengqhadanya di hari lain di luar bulan Ramadhan ketika ia sudah suci. Dalam hadits Mu’adzah, ia pernah bertanya pada ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha,
Wanita yang mengalami haid diharamkan untuk berpuasa dan wajib mengqhadanya di hari lain di luar bulan Ramadhan ketika ia sudah suci. Dalam hadits Mu’adzah, ia pernah bertanya pada ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha,
مَا بَالُ الْحَائِضِ تَقْضِى الصَّوْمَ وَلاَ تَقْضِى الصَّلاَةَ
فَقَالَتْ أَحَرُورِيَّةٌ أَنْتِ قُلْتُ لَسْتُ بِحَرُورِيَّةٍ وَلَكِنِّى
أَسْأَلُ. قَالَتْ كَانَ يُصِيبُنَا ذَلِكَ فَنُؤْمَرُ بِقَضَاءِ الصَّوْمِ
وَلاَ نُؤْمَرُ بِقَضَاءِ الصَّلاَةِ.
‘Kenapa gerangan wanita yang haid mengqadha’ puasa dan tidak mengqadha’ shalat?’ Maka Aisyah menjawab, ‘Apakah kamu dari golongan Haruriyah? ‘ Aku menjawab, ‘Aku bukan Haruriyah, akan tetapi aku hanya bertanya.’ Dia menjawab, ‘Kami dahulu juga mengalami haid, maka kami diperintahkan untuk mengqadha’ puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqadha’ shalat’.” (HR. Muslim no. 335)
Demikian juga halnya dengan wanita yang mengalami nifas setelah melahirkan tidak boleh berpuasa
2. Orang yang khawatir akan memperburuk keadaannya
Jika seseorang sakit keras berkepanjangan dan sedikit kemungkinan untuk sembuh dan dikhawatirkan jika berpuasa akan memperburuk keadaannya bahkan mengancam jiwanya maka orang tersebut tidak boleh berpuasa.Sebagaimana Firman Allah dalam Qur'an Surah. An Nisa’: 29
وَلا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ
Artinya :
“Dan janganlah kamu membunuh dirimu.”
Ditulis Oleh
Admin Pelita Hidayah
0 Response to "Yang Boleh Tidak Puasa dan Tidak Boleh Berpuasa"
Post a Comment
Jadilah yang pertama dalam berkomentar