Keistimewaan Lailatul Qadar


Assalamu'alaikum ..

Saudaraku pembaca pelita hidayah yang dirahmati Allah. Sebagaimana kita ketahui bersama, salah satu keistimewaan bulan Ramadhan adalah terdapatnya malam lailatul Qadar. Yaitu malam malam mulia penuh berkah dan ampunan. Apa saja keistimewaan dari malam lailatul Qadar mari  kita kaji bersama;


1. Malam turunnya Al Qur'an

Sebagaimana Firman Allah dalam surat Qur'an Surah AdDukhan: 3-4

إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُّبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ 
Artinya :
“Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al Qur’an) pada suatu malam yang diberkahi. dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.”
Dan Firman Allah dalam surat Qur'an Surah Al Qadar: 1

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Artinya :
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.” 
Ibnu ‘Abbas dan selainnya mengatakan, “Allah menurunkan Al Qur’an secara utuh sekaligus dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah yang ada di langit dunia. Kemudian Allah menurunkan Al Qur’an kepada Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- tersebut secara terpisah sesuai dengan kejadian-kejadian yang terjadi selama 23 tahun.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 403).

2. Malam yang lebih baik dari 1000 bulan

Allah Ta’ala berfirman, dalam Qur'an Surah. Al Qadar: 3

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Artinya :
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.”
An Nakho’i mengatakan, “Amalan di lailatul qadar lebih baik dari amalan di 1000 bulan.” (Lihat Latho-if Al Ma’arif, hal. 341). Mujahid, Qotadah dan ulama lainnya berpendapat bahwa yang dimaksud dengan lebih baik dari seribu bulan adalah shalat dan amalan pada lailatul qadar lebih baik dari shalat dan puasa di 1000 bulan yang tidak terdapat lailatul qadar. (Zaadul Masiir, 9: 191). Ini sungguh keutamaan Lailatul Qadar yang luar biasa.

3. Malam Penuh Berkah

Allah Ta’ala berfirman, dalam Qur'an Surah. Ad Dukhon: 3.

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ
Artinya :
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.”

4. Malam Turunnya Malaikat dan juga Ar Ruuh yaitu malaikat Jibril

Keistimewaan Lailatul Qadar ditandai pula dengan turunnya malaikat sebagaimana Firman Allah Ta’ala,

تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا
Artinya :
“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril”
Banyak malaikat yang akan turun pada Lailatul Qadar karena banyaknya barokah (berkah) pada malam tersebut. Karena sekali lagi, turunnya malaikat menandakan turunnya berkah dan rahmat. Sebagaimana malaikat turun ketika ada yang membacakan Al Qur’an, mereka akan mengitari orang-orang yang berada dalam majelis dzikir -yaitu majelis ilmu-. Dan malaikat akan meletakkan sayap-sayap mereka pada penuntut ilmu karena malaikat sangat mengagungkan mereka. (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 407) Malaikat Jibril disebut “Ar Ruuh” dan dispesialkan dalam ayat karena menunjukkan kemuliaan (keutamaan) malaikat tersebut.

5. Malam yang disifati dengan ‘salaam’

Allah Ta’ala berfirman, dalam Qur'an Surah. Al Qadar: 5

سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْر
Artinya :
“Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar”
Yang dimaksud ‘salaam’ dalam tersebut yaitu malam tersebut penuh keselamatan di mana setan tidak dapat berbuat apa-apa di malam tersebut baik berbuat jelek atau mengganggu yang lain.

Demikianlah kata Mujahid (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 407). Juga dapat berarti bahwa malam tersebut, banyak yang selamat dari hukuman dan siksa karena mereka melakukan ketaatan pada Allah (pada malam tersebut). Sungguh hal ini menunjukkan keutamaan luar biasa dari Lailatul Qadar.

6. Malam dicatatnya takdir tahunan

Allah Ta’ala berfirman dalam Qur'an Surah Ad Dukhan: 4.

فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ
Artinya :
“Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah” 
Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya (12: 334-335) menerangkan bahwa pada Lailatul Qadar akan dirinci di Lauhul Mahfuzh mengenai penulisan takdir dalam setahun, juga akan dicatat ajal dan rizki. Dan juga akan dicatat segala sesuatu hingga akhir dalam setahun. Demikian diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar, Abu Malik, Mujahid, Adh Dhohak dan ulama salaf lainnya.

Namun perlu dicatat -sebagaimana keterangan dari Imam Nawawi rahimahullah¬ dalam Syarh Muslim (8: 57)- bahwa catatan takdir tahunan tersebut tentu saja didahului oleh ilmu dan penulisan Allah. Takdir ini nantinya akan ditampakkan pada malikat dan ia akan mengetahui yang akan terjadi, lalu ia akan melakukan tugas yang diperintahkan untuknya.

7. Malam penuh ampunan

Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 1901).
Ibnu Hajar Al Asqolani mengatakan bahwa yang dimaksud ‘iimaanan’ (karena iman) adalah membenarkan janji Allah yaitu pahala yang diberikan (bagi orang yang menghidupkan malam tersebut). Sedangkan ‘ihtisaaban’ bermakna mengharap pahala (dari sisi Allah), bukan karena mengharap lainnya yaitu contohnya berbuat riya’. (Lihat Fathul Bari, 4: 251)

Saudaraku pembaca pelita hidayah yang budiman demikian kajian tantang keistimewaan malam lailatul qadar. Semoga memberikan hidayah kepada kita untuk lebih meningkatkan amal ibadah kita di bulan Ramadhan dalam mencari keistimewaan malam Lailatul Qadar. اَمِين يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن  Wassalamu'alaikum ...

Ditulis Oleh Admin Pelita Hidayah 


0 Response to "Keistimewaan Lailatul Qadar "

Post a Comment

Jadilah yang pertama dalam berkomentar

loading...